Bunga Rampai (Antalogi)
Bunga Rampai atau antalogi dapat dipahami sebagai kumpulan tulisan dari seseorang (sarjana atau penguasa) yang memiliki topik yang berbeda-beda, karena biasanya disampaikan dalam berbagai kesempatan yang berbeda dan ditulis untuk memenuhi permintaan berbagai pihak dengan berbagai kepentingan. Jadi, dilihat dari topiknya, bunga rampai bersifat "plural", karena memuat berbagai tulisan dengan berbagai masalah. Salah satu tulisanku yang bisa dikategorikan bunga rampai adalah kumpulan tulisan yang diberi judul Mozaik Khazanah Islam ; Bunga Rampai dari Chicago (Paramadina, 2000). Bahan-bahan baku dari sebuah bunga rampai bisa bermacam-macam: seminar, diskusi kelompok, Workshop, artikel-artikel lepas yang kita kirim ke berbagai media, dan lain-lain.
Adapun sumber dari bunga rampai tersebut di atas (Mozaik Khazanah Islam) pada dasarnya adalah artikel-artikel lepas yang aku kirim dari Chicago, Amerika (semasa menjadi mahasiswa doktoral di Universitas Chicago) ke manca negara lewat ISNET (Islamic Network) yaitu forum prngajian manca negara. Yang unik adalah bahwa diskusi-diskusi atau pengajian tersebut dilaksanakan lewat e-mail (electronik mail) sehingga bisa dikatakan sebagi forum pengajian sibernetika.
Artikel-artikel tersebut bersifat beragam, ada yang membahas tokoh, pemikiran para filosof dan ilmuwan muslim, tetapi juga pemikiran atau gagasan-gagasan pribadiku yang bermacam-macam topiknya. semula tak ada niat sedikit pun untuk menerbitkannya, tetapi sudah menyadari banyaknya artikel yang aku kirim dan aku tukis untuk keperluan yang berbeda-beda tersebut, maka timbulah untuk menghimpunya dalam sebuah "file" sehingga tidak hilang begitu saja. Inilah "cikal bakal" dari tulisanku, Mozaik.
Namun, untuk menyajikan tulisan-tulisan yang berserakan dan beragam seperti itu ke dalam sebuah persentasi yang bermakna dan menarik, maka mau tak mau kita harus pandai-pandai mengorganisasi dan menata bahan-bahan tersebut ke dalam sebuah "Orkestra" yang lebih sistematis, dengan cara menarik "benang merah" yang dikatakan melandasi bahan-bahan yang pada asalnya tidak terorganisasi. Caranya bisa dengan cara mengelompokkan bahan-bahan tersebut memlaui kategori teretntu sehingga kumpulan tulisan yang kita sebut bunga rampai ini memiliki format tertentu yang masuk akal.
Dalam kasus bunga rampaiku, maka aku mengelompokkan artikel-artikel tersebut kedalam tiga ketegori; pertama, studi biografis, yang mengelompokkan artikel-artikel yang berkaitan dengan riwayat hidup pemikir-pemikir Muslim_ Al-Kindi, Al-Farabi, Ibn Sina, Al-Amiri, dan lain-lain kedalam sebuah bab atau bagian. Setelah itu agar lebih sistematis, semua bahan yang ada disini disusun lagi menurut kronologi dengan meletakkan tokoh yang lebih tua (dalam arti meninggal lebih dulu) di tempat pertama, disusul kemudian oleh tokoh berikutnya sesuai dengan tanggal kematiannya, dan seterusnya.
Kedua, studi pemikiran. Dalam kelompok studi pemikiran ini, semua artikel yang berkenaan dengan pemikiran ilmiah filosofis para tokoh atau pemikir Muslim dihimpun dan disajikan juga menurut kronologi (kalau diketahui tanggal kematian tokohnya). Misalnya, konsep logika Al-Frabi diletakan sebagai Pasal I bagian kedua (Studi Pemikiran). karena artikel inilah yang memuat pemikiran tokoh yang paling awal dibandingkan dengan tokoh yang lainnya. Ini kemudian disusul oleh artikel tentang psikologi Ibn Sina, yang hidup setelah Al-Farabi. Demikian seterusnya, pemikiran Al-Ghazali dan Ibn Qayyim AL-Jauziyyah disajikan setelah Ibn Sina dan demikian seterusnya.
Ketiga, aku kategorikan sebagai "bunga rampai" karena isinya berbagai artikel yang menarik, tetapi tidak berfokus kepada satu masalah. Bedanya dengan studi pemikiran adalah dalam "Studi Pemikiran" yang dibahas, yaitu pemikiran orang lain, sedangkan pada bagian akhir adalah pemikiranku sendiri. Lagi-lagi, kita berusaha meyajikannya secara lebih sistematik dengan meletakkan artikel-artikel itu sesuai dengan tanggal penulisannya.
Itulah Review mengenai buku Seni Mengukir Kata pada bagian Di Balik Tulisan-Tulisan Populer. Ada sebuah ucapan atau kata-kata yang cocok untuk sang penulis artikel dari tokoh Muslim.
Al-Ghazali pernah berkata
"Sepudar-pudar tulisan masih lebih baik daripada pikiran yang baik, tetapi tak terlestarikam"
0 Response to "Di Balik Tulisan-Tulisan Populer || Review Buku Seni Mengukir Kata"
Post a Comment